Yohana Apresiasi Kerajinan Tangan Perempuan Aceh

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA), Yohana Yembise mengapresiasi hasil kerja kerajinan perempuan di Aceh. Bahkan, dipastikan ekonomi perempuan dan ekonomi kreatif akan meningkat ke depan. (Foto: acehvideo/Ferdian)

AV – Banda Aceh: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA), Yohana Yembise mengapresiasi hasil kerja kerajinan perempuan di Aceh. Bahkan, dipastikan ekonomi perempuan dan ekonomi kreatif akan meningkat ke depan.

Dalam kunjungan ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Sabtu (5/11) di Banda Aceh, Yohana mengaku sangat puas melihat sejumlah kerajinan yang dipamerkan.

“Kedepannya perempuan di Aceh akan lebih diaktifkan. Kami juga belanja beberapa produk perempuan yang dipamerkan di dekranasda. Pilihanbya sangat beragam,” katanya.

Menurutnya, Badan pemberdayaan perempuan akan didukung agar lebih maju. Meski demikian, sisi ekonomi perempuan dan ekonomi kreatif sudah membaik.

“Ada beberapa tempat khusus, yang masih butuh perhatian dari kami. Jadi akan dibantu pada 2017. Kami upayakan membuat pelatihan dan industri rumahan, bagi ibu-ibu yang ada berdasarkan mapping. Karena mereka perlu mendapatkan perhatian khusus,” terangnya.

Guba memaksimalkan mapping, pihaknya telah mengirimkan tim kementerian PP PA guna melakukan observasi daerah yang benar benar membutuh perhatian dari pemerintah.

“Jadi kami sudah mendapatkan beberapa desa yang memang membutuhkan bantuan. Tetapi kami tetap mendampingi yang sudah maju dan berkembang, sehingga meningkatkan dari usaha kecil menjadi usaha menengah,” sebutnya.

Selain Aceh, seluruh Indonesia juga telah ditetapkan dalam mapping 2017. Menurutnya, akan ada pelatihan bagi 10 ribu perempuan seluruh Indonesia guna meningkatkan keterampilan.

“Dalam mapping 10 ribu, pasti Aceh akan mendapatkan jatahnya. Guna melatih perempuan menjahit, salon dan kegiatan yang berhubungan dengan kuliner,” tuturnya.

Pada akhirnya, tugas meningkatkan pendapatan keluarga bisa meningkat dan terealisasi demi kesejahteraan masyarakat.

“Karena Indonesia masih tergolong negara termiskin. Itu salah satu cara meningkatkan income keluarga, supaya kedepan pendapat mereka secara bertahap bisa memperbaiki ekonomi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua pusat promosi kerajinan dewan kerja nasional daerah Aceh, Lailisma Sofiati menjelaskan, perempuan di seluruh kabupaten/kota di Aceh telah aktif menyuplai kerajinan tangan mereka ke dekranasda. Bahkan, kunjungan para duta besar bersama Menteri PP PA juga sangat meminati aneka produk.

“Rasanya hampir seluruh barang kerajinan yang ada di sini diminati para Dubes yang hadir bersama Bu menteri tadi. Bahkan aneka tas bordir Aceh disukai mereka, batik dan tikar juga ada yang beli tadi,” katanya.

Lailisma juga mengaku, para Dubes dan sejumlah rombongan menteri PP PA telah melakukan transaksi pembelian produk kerajinan di Dekranasda mencapai Rp12 juta. (FD)