AV-Banda Aceh: Para perempuan dari sejumlah desa di Banda Aceh antusias memasak kue apam dalam festival Tet Apam yang diinisiasi pemerintah setempat.
Masyarakat Aceh mengenal tradisi ini dengan nama Tet Apam atau membakar Apam, kue sejenis serabi yang dimakan dengan kuah tuhe, racikan santan dengan campuran pisang dan nangka.
Kenduri Apam merupakan salah satu budaya yang telah lama diwariskan secara turun-menurun dalam masyarakat Aceh.
Masyarakat Aceh melaksanakan tradisi ini pada bulan Rajab, bulan ke tujuh dalam tahun hijriah. Kegiatan ini juga untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Dalam perspektif masyarakat Aceh, bulan Rajab merupakan bulan yang suci dan istimewa, seperti halnya bulan Syakban dan Ramadhan. Kue Apam ini kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat sekitar.
Penjabat Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq meminta masyarakat Aceh terus melestarikan budaya leluhur. Menurutnya makanan tradisional peninggalan leluhur dapat menambah keberagaman wisata kuliner di Banda Aceh, sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan.
Pemerintah Kota Banda Aceh mengadakan festival tet apam yang diikuti perwakilan dari sejumlah desa di Kota Banda Aceh untuk melestarikan budaya. Pemenang dalam festival tet apam ini akan mendapatkan trofi dari Ketua DPR Kota Banda Aceh. [MU]
