Tim Dokter Operasi Ratusan Korban Gempa di RSUD Sigli

MUHAMMAD YUSUF 35, KORBAN GEMPA YANG MENGALAMI PATAH TULANG TANGAN MENJALANI PROSES OPERASI YANG DILAKUKAN OLEH TIM DOKTER SPEASIALIS ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI DI RSUD TGK CHIKDITOR, SIGLI KABUPATEN PIDIE

AV – Pidie; Korban luka berat dan patah tulang akibat gempa 6,5 skala richter hingga kini masih memenuhi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chik Ditiro, Kabupaten Pidie, Aceh.

Tim medis gabungan Indonesia Bersatu Untuk Pidie Jaya telah melakukan operasi terhadap ratusan korban gempa yang mengalami patah tulang di RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, Kabupaten Pidie.

Menurut Ketua Tim Dokter, Pramono Ari Wibowo, Sabtu (10/12)  pihaknya telah melakukan operasi terhadap 111 pasien patah tulang akibat gempa 6,5 skala ricter. Operasi yang dilakukan bervariasi, akan tetapi semua merupakan patah tulang, baik patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup.

‘Sejak hari kedua paska gempa kami telah berkerja. Semua proses operasi berjalan tanpa kendala, baik operasi patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup,’ katanya.

Menurutnya, setelah menjalani operasi akan dilakukan observasri dan pasien diberikan antibiotik dosis tinggi, kemudian evaluasi luka, apabila luka bagus dan kondisi membaik, maka pasien diperbolehkan pulang.

‘Kami juga akan melakukan perawatan intesif terhadap pasien dan akan memastikan luka mereka sembuh baru diperbolehkan pulang,’ lanjutnya.

Tim medis tersebut berasal dari, UGM Yogyakarta, UNAIR Surabaya, USU Medan, UNHAS Makassar, PMI, dan RSPAD Jakarta. Oleh karena itu, proses operasi berjalan maksimal karena tim membawa peralatan yang lengkap.

‘Hingga hari ini, tidak ada kendala yang berarti. Kami juga membwa peralatan yang lengkap untuk memudahkan operasi dan hasil yang maksimal. Kami tetap berkoordinasi dengan IDI di Banda Aceh,’ pungkasnya.

Hingga kini, 101 korban meninggal dunia tersebar di tiga wilayah. sebanyak 96 orang ditemukan di pidie jaya, dua orang di bireun, dan tiga orang lagi di pidie. Sedangkan luka berat 139 orang dan 718 luka ringan. (FD)