Stok Beras Melimpah, Dipastikan Aman 7 Bulan

AV – Banda Aceh: Guna memastikan ketersedian bahan pokok jelang Ramadan dan Idul Fitri  di Aceh. Pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) memantau langsung ke gudang Bulog Divisi Regional Aceh, Gampong Siron, Kabupaten Aceh Besar.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Selasa (18/4), Oke Nurwan mengatakan dalam rangka persiapan menyambut bulan ramadan, pihaknya mengunjungi sejumlah gudang bulog di daerah guna memastikan ketersedian  pasokan dan harga beras di pasaran.

“Saya ditugaskan pak Menteri Perdagangan ke Aceh, untuk memantau ketersedian pasokan dan harga dalam rangka persiapan puasan dan lebaran. Bahkan, terus memonitor ketersedian dan kestabilan harga sampai Idul Adha nanti. Oleh karena itu, Bulog Aceh telah memastikan ketersedian beras aman hingga tujuh bulan mendatang,” katanya.

Ia optimistis, dengan stok yang tersedia dapat menjamin kebutuhan  dengan harga terjangkau oleh masyarakat. Sehingga upaya pemerintah menekan lonjakan harga jelang ramadan dapat diminimalisir.

“Alhamdulillah, untuk Aceh telah dinyatakan sudah siap. Jadi, kami yakin ini akan terkendali ketersediaan dengan harga yang wajar dan terjangkau oleh masyarakat,” sebutnya.

Oke mengaku, pemerintah akan melakukan segala upaya guna menekan gejolak akibat naiknya harga barang tertentu sehingga harga beras turut mengalami kenaikan. Oleh karena itu, pihaknya gencar melakukan pemantauan hingga ke tingkat bawah.

“Itu yang tidak kami inginkan, sehingga dari sekarang kami sudah bergerak supaya tidak terjadi gejolak harga. Terutama untuk komoditi tertent. Nah, jika beras sudah relatif stabil karena sudah surplus di tingkat nasional,” terangnya.

Menurutnya, telah dilakukan kesepakatan dengan pelaku usah terkait fluktuasi harga untuk tiga komoditi utama yang menjadi fokus pemerintah, ialah daging, gula dan minyak goreng.

“Kesepakatan dengan pelaku usaha, untuk gula dengan satu harga nasional yaitu Rp12.500 perkilogram, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000 dan semuanya akan terus dimonitor sampai September lalu akan dilakukan evaluasi,” paparnya.

Pihaknya juga tetap menjamin kualitas beras Bulog yang akan beredar di masyarakat. Dengan proses pemeriksa kualitas, begitu juga distribusi raskin.

“Artinya kualitas tetap terjaga. Yang kami minitor itu beras medium. Jadi mana yang keluar duluan tetap kualitas distandarkan,” sebutnya. (Ferdian)