AV-Aceh Utara: Seorang imigran asal Bangladesh yang terdampar di perairan Aceh meninggal dunia dalam perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia, Lhokseumawe, Selasa (19/5).

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Lhokseumawe Albert Djalius mengatakan, warga Bangladesh yang meninggal tersebut bernama Muhammad Rashid (35), setelah beberapa hari ditangani pihak rumah sakit.

“Sejak Minggu malam dia dirawat di RSU Cut Meutia karena sakit, meninggal tadi pagi pukul 02.40 WIB, saya tidak tau penyakit apa yang diderita imigran Bangladesh itu. Belum ada kabar dari pihak rumah sakit,” kata Albert Djalius.

Pihak Imigrasi telah memberitahukan kabar duka ini kepada Kedutaan Besar Bangladesh di Jakarta. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan yang diterima imigrasi terkait proses pemulangan warga Bangladesh tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi untuk pemulangan jenazah ke Bangladesh, tapi kami berharap mereka mengirimkan utusan dari kedubes Bangladesh untuk menyiapkan pemulangannya, baik administrasi dan prosesnya,” sebut Albert.

Albert menambahkan, pihak imigrasi tidak memiliki dana dan tidak berkewajiban untuk terlibat dalam proses pemulangan imigran tersebut. Mereka juga tidak akan menyalani perintah apapun melalui surat menyurat yang dilakukan pihak kedutaan besar Bangladesh. Sebab, imigrasi hanya bertugas mendata dan berkordinasi untuk pemulangan seluruh pengungsi Bangladesh di Aceh.

“Kita tidak akan menerima perintah apapun melalui surat menyurat dari dubes Bangladesh. Jika ingin memulangkan jenasah warganya, mereka segera mengirimkan perwakilannya ke Aceh. Kita tidak mau terlibat sampai disitu. Bahkan, biaya pemulangan bisa mencapai ratusan juta, kita tidak punya uang,” pungkasnya. (Ferdian Majni)