Pengunjung Sesaki Area Pameran Pembangunan PKA-8 di Blang Padang

Suasana di area Pameran Pembangunan PKA-8 di Blang Padang. (Foto: MC/MN)

AV-Banda Aceh: Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 terus menyedot pengunjung. Tak hanya terkonsentrasi di Taman Sulthanah Safiatuddin, di beberapa titik lokasi dari rangkaian PKA-8 lainnya juga dipadati warga.

Salah satu lokasi yang mampu menyedot pengunjung yaitu area Pameran Pembangunan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Setiap malam, ribuan pengunjung memadati lapangan yang memiliki sejarah panjang dalam peradaban Aceh itu.

Ketika masuk ke area Pameran Pembangunan pengunjung akan disambut miniatur Gunongan di depan gerbang, yang bisa jadi salah satu spot foto. Di bagian miniatur itu terdapat peta dan petunjuk arah mengenai nama dan lokasi stan yang ada di dalam.

Bagian tengah berdiri panggung utama, yang setiap malam menyajikan musik etnik, tarian, hingga pertunjukkan seni lainnya. Pada sisi lain, berjejer mobil kopi menyajikan arabica hingga kopi sanger.

Sedangkan area pameran dikelilingi oleh stan kuliner, instansi pemerintahan, hingga sejumlah produk komersil lainnya.

Stan kuliner yang menghadirkan sejumlah brand ternama di Banda Aceh jadi buruan pengunjung. Misalnya Mie Aceh, Keumamah, Kebab, Nasi Lemak, dan berbagai kue-kue lainnya.

Seorang penjual kuliner Nasi Lemak, Ridwan, mengaku setiap malam pengunjung di area Pameran Pembangunan di Blang Padang sangat ramai.

Bahkan, dalam semalam ia mampu menjual 150 lebih porsi nasi lemak khas Malaysia. “Sebenarnya orangnya ramai, tapi dalam semalam kita cuma mampu sediakan 150 porsi, karena tidak mampu kita masak lebih banyak lagi,” ujarnya.

Hal senada juga diakui Ican, penjual pakaian anak-anak, yang mengatakan lapaknya banyak diserbu oleh kaum ibu-ibu. Katanya, pakaian anak-anak jadi oleh-oleh dari pagelaran PKA-8.

Berbeda dengan kaum muda, mereka lebih banyak memburu lapak kopi dan photobox untuk kenang-kenangan.

Pemilik stan photobox, Tias, mengaku jumlah antrean untuk bisa mengabadikan diri di photobox sangat panjang. Hampir semua pengunjungnya, tutur Tias, adalah remaja yang ingin merekam jepretan kenangan bersama teman.

“Nanti fotonya bisa langsung cetak dan dibawa pulang,” ujarnya. []

Berita Lain: