Pemda Aceh Utara Tolak Tampung Warga Rohingya

Kapal yang mengakut 94 etnis Rohingya terdampar di perairan Aceh Utara, Rabu (24//2020). (Foto/Slamet Abdullah)

AV-Aceh Utara: Pemerintah Kabupaten Aceh Utara memastikan menolak keberadaan sebanyak 94 warga etnis Rohingya, Myanmar di wilayahnya. Meskipun demikian, otoritas setempat telah memasok sejumlah logistik untuk kebutuhan para manusia perahu tersebut.

Komandan Korem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro mengatakan rencananya perahu yang ditumpangi para Imigran akan digiring keluar dari wilayah perairan Indonesia.

“Keputusan kita mereka tidak di bawa ke darat. Setelah kita pasok logistik, kemudian mereka akan kita dorong kembali keluar wilayah NKRI dengan dikawal kapal dari Angkatan Laut,”  kata Sumirating, Kamis (25/6/2020).

Pemerintah daerah juga akan menganti rugi kapal KM Nelayan 2017.811 dan memperbaiki kembali mesin kapal yang menampung para imigran asal Myanmar tersebut. Diketahui, kapal kayu yang ditumpangi etnis muslim Rohinya telah karam setelah ditolong oleh kapal nelayan setempat.

“Kita juga sudah berkoordinasi dengan bupati. Nanti pemda yang akan menganti biaya kapal milik nelayan,” sebutnya.

Saat ini kapal yang ditumpangi etnis Rohingya telah ditambatkan di pesisir Pantai Bayu, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara dengan pengawalan Polairud dan TNI AL. Mereka tidak diizinkan turun ke darat karena dikhawatirkan terjadinya penularan virus korona.

Seperti diketahui, sebanyak 94 warga etnis Rohingya, Rabu (24/6), terdampar 4 mil di perairan Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara. Pengungsi yang terdiri dari 15 orang laki-laki dewasa, 49 perempuan dan 30 anak-anak diselamatkan oleh nelayan setempat saat kapal mereka nyaris tenggelam. (Red)