Korban Meninggal Akibat Siklon Tropis Seroja di NTT Mencapai 163 Jiwa

Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata luluh lantak setelah diterjang banjir bandang.

AV-NTT: Banjir bandang dan longsor yang melanda beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4) lalu, telah menyebabkan 163 warga meninggal dunia dan 45  orang masih dinyatakan hilang.

Kerugian material di sektor perumahan berjumlah 1.114 unit dengan rincian rusak berat 688 unit, rusak sedang 272 dan rusak ringan 154.

Kabupaten Lembata termasuk lokasi yang mengalami dampak dengan kategori berat.

Kondisi permukiman yang berada di bawah bukit menjadi salah satu pemicu besarnya dampak yang terjadi. Akses jalan sempat terputus akibat banyak batu besar dan material yang terbawa arus saat longsor.

Presiden Joko Widodo Jumat (9/4), telah mengunjungi Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata yang merupakan salah satu lokasi terdampak bencana banjir bandang yang disebabkan oleh siklon tropis seroja.

“Siang hari ini saya berada di Desa Amakaka di mana bencana banjir bandang yang ada di Kabupaten Lembata ini korbannya paling banyak,” ujar Presiden.

Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir Bandang NTT, Jokowi Pastikan Kebutuhan Pengungsi Tercukupi

Atas nama pribadi dan mewakili pemerintah, Kepala Negara menyampaikan belasungkawa kepada para korban bencana. Presiden mendoakan agar arwah mereka diterima di sisi Tuhan dan diberikan tempat terbaik.

“Saya, secara pribadi dan mewakili pemerintah, mengucapkan duka yang mendalam atas korban yang ada. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan, diberikan tempat yang terbaik, dan yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran,” ucapnya.

Presiden juga mengunjungi warga setempat yang kini tengah berada di lokasi pengungsian di Kantor Kecamatan Ile Ape.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengerahkan 15 ton bantuan ke Kabupaten Lembata dan Alor.

Kepala BNPB Doni Monardo mengimbau setiap bantuan logistik yang datang untuk segera disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk apapun.

Baca Juga: Polri Kerahkan Mobil Dapur Umum, Logistik, Kapal hingga Perahu Karet ke NTT

Semua pihak diminta agar segera melaporkan ke posko jika masih menemukan adanya daerah-daerah yang terisolir.

BNPB telah meminta dukungan penuh TNI dan Polri untuk membuka akses lokasi yang masih sulit ditembus.

Kodam Udayana telah membuka 28 dapur umum yang tersebar di 8 kabupaten terdampak.

Sementara fasilitas transportasi udara milik Polri juga telah mengangkut tim ortopedi ke Kabupaten Alor.

Masing-masing posko saat ini terus melakukan upaya penanganan darurat seperti pencarian dan evakuasi korban, pelayanan warga dipengungsian, pendistribusian bantuan, pendataan maupun pembukaan akses yang terisolisasi. (Red)

Berita Terkait: