Salah satu souvenir khas Aceh yaitu peci atau yang lebih dikenal dengan kopiah hingga saat ini masih diminati oleh masyarakat berbagai kalangan.
Peci atau kopiah Aceh memiliki bordiran dengan ciri khasnya tersendiri. Ada berbagai motif yang diproduksi, diantaranya adalah motif pintu Aceh dan motif rencong Aceh.
Peci – peci ini diproduksi di salah satu tempat usaha peci di kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh. Tempat usaha ini sudah berdiri sejak belasan tahun silam.
proses pembuatan peci dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama pengrajin menjahit lapisan kertas semen, karton dan kain satin. Bahan – bahan tersebut digabungkan dengan jaring dan bludru hingga berbentuk peci. Kemudian dibordir sesuai motif yang diinginkan.
Dalam sehari, usaha ini dapat menghasilkan hingga tujuh puluh lima peci. Peci – peci ini akan dipasarkan ke berbagai daerah di Provinsi Aceh.
Harga peci yang dijual bervariasi tergantung bahan yang digunakan. Harga dipatok mulai dua puluh lima ribu rupiah hingga seratus ribu rupiah.
“Permintaan peci mulai banyak pada momen-momen tertentu seperti Ramadhan dan hari raya,” kata Khasanah, seorang pemilik usaha pembuatan kopiah motif Aceh.
Selain menjadi souvenir, kopiah Aceh banyak diminati di bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sementara jika pada hari biasanya, pembeli banyak pendatang dari luar daerah untuk dijadikan souvenis.
Peci atau kopiah Aceh terus dikembangkan oleh pengrajin untuk dijadikan souvenir unggulan khas Aceh. Pengrajin berupaya menghasilkan peci dengan bahan berkualitas tinggi agar dapat dipasarkan hingga ke luar negeri.
Selain makanan khas, ada ramagam kekhasan Aceh lainnya yang bisa dijadikan souvenis saat Anda berkunjung ke Provinsi Aceh, salah satunya kopiah motif Aceh. [HS]
Berita Lain:
- Pesona Wisata Air Kota Subulussalam yang Eksotis
- Wisata Alam Bersama Gajah Jinak di Hutan Aceh
- Geliat Wisata Tanah Gayo
- Merawat Tradisi Lewat Tari Seudati
- Miniatur Kehidupan Aceh Lampau di Desa Lubuk Sukon