Kalung ‘Antivirus’ Corona Siap Diproduksi Massal di Indonesia

Kalung antivirus corona Kementerian Pertanian

AV – Jakarta: Kementerian Pertanian menyatakan siap memproduksi massal produk antivirus berbasis tanaman atsiri (eucalyptus) yang dikemas dalam bentuk kalung. Rencananya, produksi ini akan bisa digunakan masyarakat pada Agustus mendatang.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan dirinya senantiasa mengunakan kalung serbuk nano encapsule eucalyptus dalam setiap kegiatannya, agar terhindar dari penyebaran covid-19.

“Ini antivirus hasil Litbang Kementan dari eucalyptus, pohon kayu putih dari 700 jenis ada satu yang bisa mematikan korona,” kata Syahrul di kantor Kementerian PUPR, Jakarta dilansir medcom.id Sabtu (4/7/2020).

Baca Juga: Pasien Sembuh Covid-19 Capai 27.568, Kasus Positif Bertambah 1.301 Orang

Dia menyebut saat mengunakan kalung itu lebih percaya diri untuk berkunjung ke tempat ramai sekalipun.

“Ini sudah dicoba, bisa membunuh (virus korona) kalau kontak lebih dari 15 menit bisa membunuh virus 42% dari korona, kalau dia 40 menit akan membunuh 80% virus korona,” sebutnya.

Inovasi antivirus ini sudah di tahap kerja sama dengan pabrikan untuk produksi massal. Kata Syahrul, dalam waktu dekat, produk antivirus itu bisa dimanfaatkan masyarakat dengan harga yang terjangkau.

“Hasil laboratorium kita ini dan hasil laboratorium ini untuk antivirus. Kami yakin bulan depan ini sudah dicetak dan diperbanyak. Ini buatan Indonesia,” terang Syahrul

Sementara itu, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menjelaskan prototipe inovasi antivirus eucalyptus buatan Kementan sudah digunakan oleh pasien positif covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: 99 Daerah Berhasil Menetap di Zona Hijau

Sehingga tingkat kesembuhan dirasakan meningkat setelah melakukan terapi pengobatan. Temuan peneliti Balitbangtan di laboratorium yang mengantongi sertifikat keselamatan biologi (Biosavety) level 3 (BSL3) ini mampu membunuh virus 80-100%.

“Ada beberapa staf di Kementan yang hasil swabnya positif (covid-19) dan itu yang kami uji, langsung mereka testimoni sendiri,” sebut Fadjri.

Menurutnya, bahan aktif pada eucalyptus bisa digunakan masyarakat untuk menghindari penularan covid-19. Para pasien yang terpapar covid-19 merasakan lega pada saluran pernapasan dan lendir di tenggorokan setelah memasang kalung tersebut.

“Kami sudah berikan ke 20 orang, kebetulan ada staf Kementan positif covid-19 dan hasil testimoni dari 20 orang itu sudah diberikan inhalasi dan roll on merespons positif, proses pernapasan semakin bagus dan arah kesembuhan semakin bagus,” pungkasnya.

Diketahui, bahan aktif utama pada eucalyptus terdapat pada cineol 1,8 atau eucalyptol yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus melalui mekanisme Mpro. Adapun Mpro merupakan main protease (3CLPro) yang menjadi target potensial dalam penghambatan replikasi semua jenis virus korona. (AM)