AV-Langsa: Pedagang kacang kedelai di Kota Langsa, Aceh mengeluhkan penurunan penjualan akibat kenaikan harga sejak beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga kedelai juga berdampak pada penjualan tahu dan tempe.
Sebelumnya harga kedelai berkisar Rp7500, kini merangkak naik menjadi Rp10.800 per kilogram. Kenaikan harga tersebut mengakibatkan permintaan kacang kedelai merosot 50 hingga 60%.
Baca juga: Video: Polisi Tangkap 10 Kurir Sabu di Aceh
Salah seorang pedagang kedelai, Chahir, mengatakan, melonjaknya harga kedelai mulai dirasakan sejak November 2020 lalu.
“Harga mulai naik sejak akhir 2020 lalu secara perlahan. Sekarang harganya Rp10.750. Dulu saya pasok setiap bulan 1000 sak, sekarang tinggal 400 sak aja,” kata Chahir, Selasa (8/6/2021).
Tingginya harga kedelai mulai berdampak pada pelaku usaha pembuatan tahu dan tempe. Banyak dari mereka mulai meninggalkan usahanya karena tidak mampu lagi membeli kedelai impor tersebut.
“Banyak pembuat tahu dan tempe sekarang mulai tidak beroperasi lagi,” sebut Chahir.
Baca juga: Terpapar Covid-19, Warga Samarinda Meninggal di Aceh
Seorang penjual tahu dan tempe di pasar tradisional Kota Langsa, Asnah mengatakan, harga jual tahu dan tempe saat ini masih normal. Hanya saja ukuran tahu dan tempe lebih kecil dari biasanya.
“Untuk mensiasatinya, kalau dulu harga Rp1000 per potong, sekarang Rp5000 per empat potong. ukurannya juga sekarang lebih kecil,” jelas Asnah.
Baca juga: Empat Hari, Vaksinasi Massal di Banda Aceh Capai 2.443 Orang
Pedagang berharap, pemerintah turun tangan untuk menstabilkan kembali harga kedelai agar ukuran dan porsi tahu tempe kembali seperti semula. (MC)
Berita lain:
- Tersangka Korupsi Jembatan Pangwa Kembalikan Kerugian Negara Rp150 Juta
- Gabung Persiraja, Leo Lelis Tiba di Banda Aceh
- Persiraja Resmi Kenalkan Shori Murata, Gelandang Anyar Asal Jepang
- AstraZeneca Aman hingga Menurunnya Kasus Covid-19 Global Usai Program Vaksinasi
- Video: Operasi Yustisi, Seorang Warga Aceh Barat Ditemukan Reaktif Covid-19