AV – Banda Aceh: Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Organisasi Penyelengara Taman Kanak-Kanak Indonesia (DPD GOP-TKI) melakukan Rapat Konsolidasi dengan Dewan Pimpinan Cabang GOB-TKI 23 kabupaten/kota di Hotel Oasis, Banda Aceh, Kamis (17/3).
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Hasanuddin Darjo dalam sambutanya, menegaskan pentingnya pendidikan usia dini di Aceh. Menurutnya masa keemasan yang harus distumulasi secara baik dan efektif agar semua anak-anak Aceh nantinya siap menghadapi jenjang pendidikan lebih tinggi.
“Taman kanak-kanak merupakan wadah pendidikan yang seharusnya dapat memperluas pengalaman serta meningkatkan kemampuan intelektual dan hubungan sosial sebagai persiapan untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Insyaallah, apa bila anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang baik sejak usia dini, dengan didikan penuh ketulusan dan kejujuran, pada tingkat selanjutnya kita akan memetik hasil yang manis,” kata Hasanuddin Darjo
Ia menambahkan, pendidikan anak prasekolah merupakan bentuk transisi perkembangan anak dari lingkungan keluarga kepada lingkungan sekolah. Masa transisi ini merupakan masa yang cukup penting, masa usia 0 hingga usia 6 tahun disebut dengan masa keemasan bagi anak.
“Karena melalui stimulasi yang efektif dan baik pada usia tersebut dapat mengembangkan pertumbuhan kecerdasan otak yang cepat, dari 50% menjadi 80%. Itu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh GOP-TKI. GOB-TKI harus segera berbenah ditengah tantangan pendidikan Aveh yang semakin sulit ini,” harapnya.
Sementara itu, ketua panitia Dahliati, mengatakan dalam rakor yang akan berlangsung sampai Minggu 20 Maret 2016 tersebut, GOP-TKI akan melakukan pembenahan dan penguatan organisasi dari tingkat DPD Aceh dan DPC di 23 Kabupaten/Kota.
“Karena GOP-TKI Aceh sedang membutuhkan konsolidasi, jadi rapat konsolidasi dapat mewujudkan kepemimpinan dan tata kelola organisasi yang baik, semoga kinerja GOP TKI kedepan lebih baik, ” pungkasnya.
Saat ini, GOP-TKI Aceh diketuai oleh Syamsiarni Dermawan sebagai istri Sekretaris Daerah Aceh. Rapat konsolidasi tersebut dihadiri sebanyak 80 peserta dari 23 kabupaten/Kota di Aceh. (Maarif)
Berita Lain:
- JICA Tertarik Program Sekolah Siaga Bencana di Aceh
- Aceh Masih Kekurangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
- 75 Guru Daerah Terpencil Mengajar di Aceh Timur
