Berabad Masjid Tuha Indrapuri Buktikan Peradaban Islam di Aceh

Masjid Tuha Indrapuri (Foto: Hendra)

Dikelilingi benteng yang berlumut dan terkelupas, bangunan kono itu berdiri kokoh, dengan puncaknya yang menjulang tinggi terlihat dari kejauhan. Lebih dekat, ada tangga yang terbentang lebar untuk menaiki benteng tersebut.

Masjid Tua atau Tuha Indrapuri adalah sebuah bangunan bersejarah bekas Istana dan candi dari Kerajaan Lamuri sekitar abad ke-12 Masehi serta tempat pemujaan sebelum agama Islam masuk.

Saat itu Kerajaan Lamuri berperang dengan pasukan bajak laut dari Tiongkok dan pada akhirnya perang dimenangkan oleh Kerajaan Lamuri atas bantuan Meurah Johan yaitu Pangeran dari Lingga. Kemudian menjadikan Kerajaan Lamuri sebagai penganut Islam, tempat ini yang sebelumnya kuil diubah menjadi sebuah masjid.

Masjid tuha Indrapuri yang terletak di Kabupaten Aceh Besar, memiliki kisah dan keunikan yang menarik untuk anda kunjungi. Masjid ini merupakan sejarah peradaban islam di bumi Serambi Mekkah.

Benteng yang mengelilingi Masjid Tuha Indrapuri (Foto: Hendra)

Pengurus Masjid Tuha Indrapuri, Ismawardi mengatakan komplek ini dulunya merupakan sebuah candi dari kerajaan Hindu Lamuri, yang didirikan sekitar abad ke 12 masehi sebagai tempat pemujaan umat Hindu sebelum masuknya agama Islam di Aceh.

“Uniknya, masjid ini terletak di atas bangunan candi yang sebelumnya dijadikan sebagai pura sekaligus benteng kerajaan Hindu Lamuri,” katanya.

Dia menjelaskan dalam bahasa Aceh, tuha berarti tua. Seperti namanya, masjid ini berdiri sejak lama dan menjadi salah satu saksi peradaban Islam di Serambi Mekah.

Saat Islam masuk dan berkembang di Aceh, candi ini dirubuhkan dan dibangun kembali menjadi sebuah masjid oleh Sultan Iskandar Muda sekitar tahun 1607 hingga 1636 masehi. Namun meski candi ini diubah menjadi sebuah masjid, penampakan candi masih terlihat jelas di sekeliling masjid.

Bangunan masjid berkonstruksi kayu ini masih mempertahankan arsitektur tradisional sejak sebelum mesjid ini dibangun. Diantaranya kayu nangka dan meranti menjadi tiang penyangga bangunan.

“Umur kayu itu mencapai ratusan tahun. Pembangunan masjid ini semakin progresif setelah Sultan Iskandar Muda berkuasa. Saat itulah Islam di Aceh mencapai puncaknya,” ujarnya.

Masjid ini memiliki 36 tiang penyangga kayu yang menopang atap. Kayu-kayu itu belum pernah diganti. Terdapat 4 tiang yang memiliki makna tertentu, mulai tentang syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat.

Tampak dalam masjid Tuha Indrapuri (Foto: Hendra)

Selain sejarah panjang berdirinya masjid ini, keunikan lain pada masjid ini tidak adanya kubah maupun menara. Alih-alih kubah, masjid ini justru beratap 4 lapis sangat condong pada arsitektur sebuah candi.

Bangunan masjid berdiri di atas tanah seluas 33.875 meter, terletak di ketinggian 4,8 meter di atas permukaan laut dan berada sekitar 150 meter dari tepi sungai Krueng Aceh.

Sementara pekarangan memiliki luas 33.875 meter persegi. Di areal masjid juga terdapat dua kolam kecil sebagai tempat berwudhu dan mencuci kaki. Selain itu juga ikut dikelilingi pohon sehingga udara sekitar menjadi terasa sejuk dan segar.

Selain Masjid ini, terdapat 2 benteng lain di lokasi berbeda. Ketiga benteng ini dikenal dengan nama “Aceh Tiga Segi” atau “Aceh Lhee Sagoe”.

Di Indrapuri menjadi lokasi benteng yang diperuntukkan bagi seorang di masa kerajaan kala itu. Dua benteng lainnya sebagai pertahanan di pinggir laut. Benteng Indrapatra di Krueng Raya, Baet, Baitussalam dan Benteng Indrapurwa di Gampong Lambadeuk, Peukan Bada. Ketiganya berada di Kabupaten Aceh Besar.

Menikmati wisata religi tepat rasanya jika berkunjung ke masjid ini. Selain bisa beribadah dengan tenang, pengunjung juga bisa belajar banyak sejarah dari keberadaan bangunan berusia hitungan abad ini.

“Saya bisa mampir saat pulang salat Ashar di sini, sejuk dan adem saat beribadah di masjid ini,” kata Mursalin salah seorang pengunjung.

Kini, masjid ini menjadi salah satu cagar budaya destinasi wisata islami di Aceh. Jejak peninggalan sejarah itu dapat diziarahi oleh wisatawan untuk menikmati paripurna arsitektur dari masjid tersebut. [HS]

Berita Lain: