6 Paslon Kepala Daerah Aceh Deklarasi Pilkada Damai

Sebanyak 6 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh bersama muspida plus Aceh melepaskan burung merpati dalam deklarasi pemilihan kepala daerah berintegritas dan damai tahun 2017 di Mapolda Aceh, Banda Aceh, Kamis (10/11). Deklarasi 6 pasangan cagub-cawagub Aceh itu menyatukan persepsi dan komitmen bersama agar pilkada serentak di Aceh pada Februari 2017 berlangsung damai tanpa kekerasan. (Foto: acehvideo/Ferdian)

AV – Banda Aceh: Sebanyak enam pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur (Cagu-Cawagub) Aceh tahun 2017 menandatangani ikrar dan deklarasi pilkada damai dan berintegritas di Gedung Serba Guna Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Aceh, Banda Aceh, Kamis, (10/11). Ikrar pemilu damai ini juga ditandai dengan pelepasan burung merpati ke udara.

Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi mengatakan, deklarasi itu, guna mempertegas komitmen calon kepala daerah dan menandatangani naskah deklarasi pilkada damai serta berintegritas.

“Deklarasi pilkada damai dan berintegritas merupakan momentum penting guna menyatukan komitmen pasangan calon. Jadi bersama-sama mewujudkan pilkada yang bermartabat serta pilkada berlangsung aman, damai dan berintegritas,” katanya.

Menurutnya, pilkada merupakan kompetisi dan pemenang kompetisi ini ditentukan oleh masyarakat Aceh. Karena itu, semua pasangan calon harus mampu meyakinkan masyarakat dan melakukan kampanye yang santun tanpa fitnah.

“Siapa pun yang terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur, merupakan pemimpin rakyat Aceh yang harus memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Aceh. Persaudaraan dan kebersamaan tidak pecah. Pilihan boleh beda geutayoe meusyadara (pilihan boleh beda, kita bersaudara),” terangnya.

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Sudarmo menyatakan, deklarasi pilkada damai dan berintegritas tersebut bukan seremonial belaka. Tapi harus diimplementasikan dengan baik, sehingga pilkada Aceh berlangsung aman dan lancar.

“Deklarasi pilkada damai dan berintegritas ini merupakan komitmen pasangan calon. Komitmen ini harus diwujudkan sehingga tercipta pilkada Aceh yang berkualitas,” sebutnya.

Ia meminta penyelenggara Pilkada, yaitu KIP Aceh dan Panwaslih serta jajaran untuk bersikap netral, tanpa berpihak kepada salah satu pasangan.

“Kami berharap agar KIP termasuk Panwasih dapat bersikap netral dan sportif dalam pemilihan kepala 2017 mendatang,” ujarnya.

Menurutnya, semua pasangan calon yang akan bertanding dalam Pilkada mendatang diminta agar dapat bersaing secara sehat.

“Ini yang kami harapkan agar pasangan calon dapat berkompetisi secara sportif,” terangnya.

Selain itu, Soedarmo juga berharap semua elemen masyarakat maupun timses pasangan calon untuk tidak memberi intimidasi dan ancaman sehingga dapat berpotensi menjatuhkan pasangan lawan lainnya.
“Mati kita sama-sama memberikan Pilkada nyaman dan damai tanpa kekerasan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kapolda Aceh Rio S Djambak mengimbau semua pasangan calon peserta pilkada harus mampu menciptakan kesejukan, ketertiban, dan keamanan yang kondusif di masyarakat.

“Buktikan pilkada Aceh ini damai dan berintegritas dan pasangan calon harus siap kalah dan menang. Begitu juga kepada penyelenggara pilkada harus menjaga netralitasnya,” katanya.

Ia juga menjamin Pilkada berlangsung Aman dan terkendali. Jadi intimidasi dan perusakan spanduk calon serta gangguan Kamtibmas akan diantisipasi semaksimal mungkin.

“Oleh karena itu, saya harap partisipasi aktif masyarakat dalam mewujudkan Pilkada damai dan sukses. Jadi kami akan menggelar operasi Kamtibmas rencong. Guna menciptakan suasana sejuk damai dan menjujung tinggi semangat persatuan serta bersyariat,” pungkasnya.

Deklarasi ini disaksikan Muspida Plus, diantaranya Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Sudarmo, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud, Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak dan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Tatang Sulaiman.

Wakil Ketua DPR Aceh T Irwan Djohan, Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh Raja Nafrizal, Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi, dan para pemimpin partai politik, tim sukses para pasangan calon serta unsur pimpinan daerah lainnya,

Sementara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh digelar 15 Februari 2017. Pemilihan tersebut digelar serentak dengan pemilihan 20 dari 23 bupati/wali kota dan wakil di Provinsi Aceh.

Sedangkan Enam pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2017-2022 ialah Tarmizi A Karim dan T Machsalmina Ali, Zakaria Saman dan T Alaidinsyah.

Abdullah Puteh dan Sayed Mustafa Usab, Zaini Abdullah dan Nasaruddin, Muzakir Manaf dan TA Khalid, serta pasangan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah.