Ratusan Pelajar di Aceh Besar Ikut Seminar UUPA

Pelajar tingkat SMA / SMK di Kabupaten Aceh Besar mengikuti Seminar Sosialisasi Undang Undang Pemerintah Aceh (UUPA). (Foto: Ist)

AV-Aceh Besar: Badan Reintegrasi Aceh menggelar Seminar Sosialisasi Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA), untuk pelajar tingkat SMA / SMK di Kabupaten Aceh Besar.

Kegiatan ini penting dilaksanakan agar generasi muda Aceh dapat memahami lebih dalam tentang kekhususan Aceh yang diatur dalam UUPA.

Semeninar satu hari yang diikuti seratus peserta dari SMA / SMK berlangsung di salah satu hotel di Aceh Besar pada Minggu 18 Juni 2023, yang diisi oleh empat narasumber yang terlibat dalam proses perdamaian Aceh, diantaranya dari kalangan akademisi, praktisi dan civil society.

Ketua BRA Suhendri dalam kata sambutannya mengatakan, sosialisasi UUPA ini penting dilaksanakan untuk pemahaman rakyat Aceh secara menyeluruh, sehingga kegiatan ini harus dimulai dari generasi muda tingkat pelajar yang menjadi sasaran awal pada sosialisasi UUPA.

“Sosialisasi UUPA ini diharapkan bisa memberikan wawasan bagi generasi muda Aceh, dengan harapan mampu memberikan pengetahuan baru untuk menuju Aceh yang lebih baik lagi kedepan,” kata Hendri.

Sementara itu , Anggota Komisi III DRP Aceh, Sulaiman mengatakan, Aceh sudah dapat keistimewaaan sejak tahun 2006 lalu, setelah melalui perjalanan konflik yang berkepanjangan, sehingga keistimewaan dan kekhususan Aceh tak ada di daerah lain di Indonesia.

“Seperti UUPA ini tidak ada di daerah lain, kemanapun kita pergi tidak ada seperti di Aceh, termasuk juga berbeda dengan Papua, kita diberi keistimewaan luar biasa oleh pusat, karena kita Aceh ini pejuang, termasuk berjuang dengan Belanda, sehingga kita harus juga berperang dengan Belanda, karena adanya tsunami luluhlah hati Indonesia dengan GAM akhirnya berdamai, dan lahirlah MoU Helsinky,” kata Sulaiman.

Dengan adanya perdamaian, dan lahirlah kesepakatan yang disepakati bersama, dan dituangkan dalam UUPA, tidak ada undang undang seperti ini di tempat lain, sehingga semua rakyat Aceh harus tau perjuangan dan pengorbanan rakyat Aceh terdahulu yang saat ini kita nikmati.

“Kita berharap melalui pelajar ini bisa menjadi corong untuk menyampaikan pengetahuan terkait UUPA ini kepada kawan kawan lain, maka tolong digunakan peluang ini untuk diketahui oleh banyak orang, Aceh kedepan ada diingatan generasi muda, untuk melanjutkan apa yang telah diperjuangkan oleh orang tua kita terdahulu,” tutupnya.

Salah satu narasumber, Taufik Abdullah mantan aktivis 1998 dalam penyampaian materi kepada pelajar menyebutkan, perdamaian Aceh terlaksana setelah bencana alam tsunami di Aceh, sehingga berbagai kewenangan lahir untuk memberi ruang pada tiga aspek penting sebagai turunan dari perdamaian Aceh.

“Pada saat proses perdamaian Aceh diberi ruang untuk sejumlah aspek, seperti bidang ekonomi politik dan sosial budaya, ketiganya dirumuskan dalam UUPA,” kata Taufik Abdullah.

Dari perdamaian ini juga telah melahirkan berbagai lembaga kekhususan dan keistimewaan, seperti salah satunya segala kewenangan pusat harus melalui persetujuan DPR Aceh, terbentuknya Lembaga Wali Nanggroe, lahirnya BRA, serta produk hukum UUPA.

Salah satu peserta, Evi Febriana mengatakan, bahwa seminar UUPA ini merupakan pengetahuan baru, sehingga sangat bermanfaat bagi kami pelajar.

“Semoga kedepan tidak ada lagi konflik di Aceh dan perdamaian ini tetap berlanjut hingga selamanya,” harapnya. [MU]

Berita Lain: