Uni Eropa dan Wali Nanggroe Bahas Perkembangan Aceh

Pertemuan Duta Besar UE untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Mr. H.E. Vincent Piket, dengan Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Al Haytar, di Jakarta, Kamis (29/4). Fofo:Ist

AV – Jakarta: Uni Eropa (UE) menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan terkini Aceh, baik dari sisi perdamaian, pembangunan, politik dan bidang-bidang strategis lainnya.

Perihal itu disampaikan dalam pertemuan Duta Besar UE untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Mr. H.E. Vincent Piket, dengan Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Al Haytar, di Jakarta, Kamis (29/4).

Baca Juga: Gubernur Aceh Temui Menteri Energi UEA Terkait Investasi Murban Energy di Pulau Banyak

Kepala bagian (Kabag) Humas Wali Nanggroe Aceh M. Nasir menyebut ada banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam di kediaman Mr. Vincent di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

“Pada kesempatan itu secara khusus Mr. Vincent juga mempertanyakan perkembangan terkini Aceh,” kata Nasir dalam keterangan resmi Jumat (29/4).

Didampingi H. Muzakir Manaf alias Mualem selaku Ketua KPA-PA, dan Staf Khusus DR. M. Raviq, Wali Nanggroe memaparkan informasi terkait perkembangan terkini hingga sharing informasi dalam upaya membangun Aceh dari segala bidang pasca 16 tahun perdamaian.

“Pada prinsipnya kita tetap komit mempertahankan apa-apa yang telah digapai sesesuai perjanjian MoU Helsinki, dan tetap konsisten untuk memperjuangkan apa-apa yang telah diperjanjikan kedua belah pihak,” sebut Wali Nanggroe dalam kunjungan balasan tersebut.

Baca Juga: Gubernur Aceh Bahas Percepatan Pembangunan Infrastruktur Bersama Para Menteri

Sementara itu, senada dengan Wali Nanggroe, Mualem menyampaikan, pihaknya terus mendorong untuk tetap mengawasi dan mengadvokasi implementasi MoU Helsinki.

“Agar perdamaian Aceh tetap berlangsung sesuai dengan kesepakatan,” terang Mualem

Mr. Vincent mengaku menyambut baik atas kunjugan Wali Nanggroe dan Mualem.

Selain mempertanyakan perkembangan terkini Aceh baik dari perdamaian, politik dan pembangunan. Juga saatnya Aceh membangun dari berbagai sektor lebih maju lagi.

“Diantaranya pertanian, perikanan, pendidikan, pembangunan,” pungkasnya. (FD)

Berita Lain: