Satgas Covid-19 Aceh Gelar Rakor Bahas Peningkatan Kasus di Lima Kabupaten/Kota

Sekda Aceh, Taqwallah bersama Kasdam IM, Brigjen TNI Joko Purwo Putranto dan Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Raden Purwadi, saat menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Aceh, yang turut diikuti seluruh unsur Satgas Covid-19 Aceh secara virtual yang berlangsung di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Banda Aceh, Selasa (15/6/2021).Foto: (Humas Pemprov Aceh)

AV-Banda Aceh: Satgas Penanaganan Covid-19 Provinsi Aceh kembali mengelar Rapat Koordinasi membahas penanganan kasus Covid-19 yang kembali meningkat di Aceh.

Rakor dipimpinSekretaris Daerah Aceh, Taqwallah bersama Kasdam Iskandar Muda dan Wakapolda Aceh di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Selasa (15/6/2021).

Rakor juga diikuti oleh seluruh unsur Satgas Covid-19 Aceh, Wali Kota Banda Aceh, Langsa, Lhokseumawe, Bupati Aceh Besar, Pidie serta para Kepala SKPA yang mengikutinya secara virtual.

Baca Juga: 10 Hari Vaksinasi Massal, 6.913 Orang Berhasil Divaksin

Rakor itu fokus pembahasan lima kabupaten/kota dengan kasus terkonfirmasi positif tertinggi. Harapannya, dengan adanya rakor tersebut diharapkan dapat menunjukkan hasil lebih baik dalam hal penanganan yang dilakukan satgas Covid-19 kabupaten/kota dalam seminggu ke depan.

“Harapannya agar seluruh Posko Covid-19 di seluruh Aceh diaktifkan, mulai dari posko pusat hingga tingkat gampong. Semua itu merupakan bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran virus,” kata Sekda.

Sementara itu Kepala Staf Kodam Iskandar Muda (Kasdam IM), Brigjen TNI Joko Purwo Putranto, mengatakan perlu upaya bersama memberantas covid-19. Hal yang paling mendasar yang harus dilakukan adalah disiplin menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Hal itu kata dia, memang sederhana namun sangat sulit diterapkan.

“Kalau kita lengah bisa bahaya. Karena itu laksanakan apa yang menjadi syarat, dengan demikian kita sudah meminimalisir terkena virus,” kata Joko.

Baca Juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Mikro Hingga 28 Juni

Ia menambahkan, menjadi tugas bersama, mulai dari pemerintah, TNI hingga Polri untuk meningkatkan disiplin masyarakat. Dengan kerja bersama itu, disiplin masyarakat bisa meningkat. “Ini tantangan kita. Harus bersama tidak boleh bekerja sendiri-sendiri.”

Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Raden Purwadi, mengatakan perlu kerja ekstra dan mengevaluasi kinerja semua lintas hingga ke tingkat paling bawah, untuk menyukseskan berbagai program penanganan covid. Pihaknya bahkan mengintervensi hingga ke tingkat Polsek untuk jalannya berbagai program.

“Di tempat kami, kapolsek yang tidak berbuat kita ganti. Itu salah satu bentuk evaluasi kota, dengan itu kita tahu sampai ke tingkat bawah semua bekerja dan berkoordinasi dalam menangani covid ini,” kata Raden.

Baca Juga: DPR Minta Kejaksaan Agung Serius Tangani Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan

Raden yakin, dengan kerja bersama, upaya memutus mata rantai penyebaran covid dapat dilakukan.

Raden juga menjelaskan rekomendasi Polda Aceh kepada Satgas Covid-19. Di antaranya adalah percepatan program vaksinasi dan memaksimalkan fungsi Posko PPKM Mikro. Selanjutnya adalah meningkatkan penegakan disiplin protokol kesehatan dan mobilitas masyarakat dan antisipasi meningkatnya kasus jelang libur idul fitri.

Polda juga menekankan pentingnya penanganan hulu sebagai kunci penanganan covid. Artinya peran kepala keluarga dan perangkat desa sangat penting. Bukan hanya itu, jelang Idul Adha, Majelis Permusyawaratan Ulama perlu mengeluarkan tausiyah terkait kegiatan ibadah serta teknis penyembelihan dan pembagian daging hewan kurban. (*/HS)

Berita Lain: