Ratusan Anak Keluarga Fakir Bersekolah Gratis di TK Ruman Aceh

Guru TK Ruman Aceh menyambangi rumah murid. Foto: Dok Ruman Aceh

AV-Banda Aceh: Sebanyak 321 anak keluarga fakir bersekolah secara gratis di TK (taman kanak-kanak) Lembaga Pendidikan dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (Ruman Aceh).

Pembina PKBM Ruman Aceh, Ahmad Arif mengatakan sebagian besar dari anak keluarga fakir tersebut berasal dari beberapa Kecamatan di wilayah Kota Banda Aceh. Sedangkan sebagian kecil lainnya berdomisili di perbatasan Kabupaten Aceh Besar.

“Sudah 6 tahun TK kita berjalan, dimulai sejak tahun ajaran 2015/2016 lalu. Hingga saat ini terdapat 321 anak keluarga fakir yang bermain dan belajar bersama secara gratis. Setiap tahun, jumlahnya terus bertambah,” kata Arif di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Senin (30/11/2020).

Selain itu, dari total 417 murid selama 6 tahun, ada 58 anak keluarga miskin yang berbayar sebagian dan 38 anak berbayar penuh dari keluarga mampu di TK Ruman Aceh yang tahun lalu meraih akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional (BAN).

Tahun ajaran 2015/2016, dari total 43 murid, 34 yang gratis. Tahun kedua, dari 55 murid, 40 anak gratis. Tahun ketiga, dari 68 jumlah murid, 53 gratis. Tahun keempat, 58 anak gratis dari toal 81 murid. Sedangkan pada tahun kelima, 64 anak gratis dari 81 total murid. Adapun tahun keenam, hingga akhir semester pertama, dari keseluruhan 89 murid, 72 anak gratis.

“Hasil survey tim kita ke rumah calon murid yang menjadi penentu utama kategorisasi itu. Hal tersebut kita lakukan sejak awal. Sebab, kita memprioritaskan sekolah ini memang buat keluarga fakir dan atau rentan secara sosia ekonomi,” sebut Arif yang setahun lalu menerima penghargaan “Insan Peduli Pendidikan” dari Kemendikbud di Jakarta.

Dia menambahkan setiap calon murid yang dikategorikan gratis, dicarikan donatur tetap yang akan menanggung biaya pendidikan selama satu tahun ajaran via jaringan sosial media facebook, instagram dan whatsapp.

“Kepercayaan penuh, demikian modal utama kita. Tidak ada kontrak hitam di atas putih. Adapun teknis pembayaran donasi, kita sepakati yang paling mudah. Karenanya, ada donatur yang transfer bulanan, tapi ada juga yang sekali transfer untuk setahun,” jelas Arif .

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, walau tidak pernah diminta oleh para donatur, tim Ruman Aceh mengirimkan laporan perkembangan setiap anak gratis tersebut kepada donaturnya masing-masing per semester.

Para donatur berasal dari dalam dan luar Aceh, ada pula WNI yang berdomisili di luar negeri. Bahkan, ada 1 warga negara Singapura serta 2 warga negara Uni Emirat Arab yang menjadi donatur tetap untuk anak -anak tersebut.

“Alhamndulillah, terima kasih banyak kami haturkan kepada para donatur atas kepercayaannya. Semoga Allah meridhai dan memberkahi kebersamaan ini,” pungkas Arif. (Ril/Fer)