AV-Banda Aceh: Pandemi Covid-19 berdampak pada semua lini usaha, tak kecuali bagi pelaku usaha hewan ternak untuk kebutuhan kurban maupun hakikah dan keperluan lainnya.
Menjelang Hari Raya Idul Adha permintaan hewan kurban di Banda Aceh dan Aceh Besar, hingga saat ini masih sepi pembeli. Bahkan permintaan hewan kurban merosot dari tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Penjualan Sepeda di Aceh Melonjak
Salah satu tempat penyediaan kambing kurban di Desa Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, mengalami penurunan drastis penjualan kambing kurban selama pandemi Covid-19.
“Tahun ini jauh menurun permintaan kambing kurban. Biasanya menjelang lebaran Idul Adha permintaan kambing Kurban terus meningkat,” kata pemilik usaha Hakikah Kutaraja, Nico Firza, Jumat (17/7/2020).
Baca juga: Plt Gubernur Aceh Jalankan Amanah Presiden Percepat Serapan APBD
Menurut Nico, angka penjualan tahun ini menurun jauh dari target yang telah disediakan kambing kurban. Daya beli masyarakat merosot di tengah pandemi Covid-19, bahkan sangat minim pemesan kambing kurban meski Hari Raya Idul Adha dua pekan lagi.
Meski demikian pihaknya sudah menyediakan sekitar 400 ekor lebih kambing kurban untuk kebutuhan lebaran Idul Adha. Tapi hingga kini permintaan hewan kurban masih di bawah 50 persen, sehingga tidak dilakukan pemasokan kambing tambahan.
“Kambing kurban ini kita pasok dari Matang Bireuen. Kondisi saat ini membuat kita membatasi untuk pasokan kambing dikarenakan permintaan menurun,” ujar Nico.
Ia menambahkan, selama pandemi Covid-19 sangat berdampak pada faktor ekonomi masyarakat, sehingga minimnya pembeli dan masyarakat yang memesan hewan kurban. Namun pihaknya tetap menyediakan berbagai kategori kambing kurban.
Sementara untuk harga kambing yang dijual berkisar mulai dari dua juta rupiah hingga delapan juta rupiah. Kemudian bagi pembeli yang melakukan pemesanan sebelum kurban, juga ditanggung pemeliharaan hingga kambing diserahkan pada hari kurban. (RL)
