Diabaikan Pemda, Mahasiswa Abdya Segel Asrama

AV – Banda Aceh: Kecewa terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh Barat Daya karena dinilai telah menelantarkan dan tidak serius mengurus asrama mahasiswa yang kuliah di Banda Aceh, mahasiswa Abdya menyegel gedung asrama yang terlentak di Gampong Lamgapang, Kecamatan Krung Barona Jaya, Aceh Besar, Selasa, (7/2).

Dilokasi tersebut terdapat sebanyak tiga asrama yang ditempati oleh mahasiswa Abdya yang sedang menempuh pendidikan di Banda Aceh. Tiga asrama tersebut ialah bantuan dari aspirasi anggota DPRA Al Manar, Pemerintah Arab Saudri dan Pertamina.

Ketua Asrama, Khalis Surry mengatakan, aksi penyegelan itu dilakukan karena kekecewaan terhadap pemerintah Abdya yang tidak memperhatikan bantuan diberikan orang lain tersebut. Saat ini kondisi asrama tidak terurus, listrik dan air sejak Desember 2016 hingga kini masih padam dan dibeberapa lokasi gedung tampak atap bocor.

“Selama ini pemerintah tidak mau memperhatikan kami dan juga asrama tempat kami tinggal. Banyak fasilitas yang rusak seperti ranjang tidur, kamar mandi bocor, arus listrik tidak stabil dan rawan konslet,” ujarnya.

Khalis mengatakan, seharusnya pemerintah Abdya dapat menghargai bantuan asrama pemberian orang lain tersebut. Ia juga meminta, agar pemerintan setempat dapat menyelesaikan persoalan ini mengingat banyak mahasiswa dari Abdya yang tinggal di asrama.

Ia mennyebutkan, gedung bantuan aspirasi anggota DPRA Al Manar dibangun 2009 dengan anggaran Rp 1,8 milliar.  Gedung bantuan Pemerintah Arab Saudi dibangun 2012 dengan anggaran Rp 7,7 milliar yang berjumlah 42 kamar tidur, 1 ruang aula, ruang 1 ruang kantor dan 21 kamar mandi dan ruang parkir.

Sementara asrama bantuan PT Pertamina Persero dibangun pada 2013 dengan anggaran Rp 5,8 milliar berjumla 56 kamar tidur, 1 lapangan olah raga serba guna, 36 kamar mandi, 1 musala sekaligus tempat wudhu serta taman depan kamar lantai satu.

Selain itu, untuk asrama Pertamina banyak fasilitas yang rusak walaupun belum dipakai seperti lapangan olahraga, lantai asrama, atap kamar yang bocor, dan pintu kamar tidur lebih dari Iima buah rusak karena dimakan rayap.

“Begitu juga gedung asrama Arab Saudi saat ini tidak terisi penuh oleh mahasiswa, hanya belasan orang yang menempati. Gedung ini memang masih ada Iistrik, namun tidak bisa dialiri air sehingga semua kamar mandi tidak berfungsi. (Zuhri)